Tuesday, January 20, 2009

Seri catatan perjalanan haji (3)

Pamitan dengan kerabat

Bojong Rangkas, hari Rabu, 5 Desember 2007

Sebenarnya niatan pergi ke tanah suci ingin saya lakukan secara diam-diam saja. Gak usah pakai upacara ini dan itulah. Yang penting melakukan syarat dan rukunnya kan udah. Dengan begitu dapat mengirit ongkos. Maklumlah, ongkos buat acara pamita seperti yang digelar orang-orang pada umumnya kan tidak sedikit.

Tapi ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan. Yang namanya hidup di kampung kan mesti kudu ngikutin adat istiadat dan tatacara dikampung tersebut-kalau tidak mau dibilang aneh-aneh oleh warga kampung. Ya sudah akhirnya acarapun digelar dengan sedikit meriah. Malah direncanakan pake ratiban segala. Tak lupa ada pula ceramahnya, yang disampaikan oleh pak H. Sholeh, tetua di kampung itu.

Dalam ceramahnya Pak Haji menguraikan rahasia yang terkandung dibalik megahnya Ka'bah. Saya tidak ingat berapa banyak rahasia yang diungkapkan oleh pak Haji, karena sesungguhnya saya memang tidak konsen dengan acara tersebut. Maklum ceramah disampaikan dalam bahasa sunda yang saya tidak ngerti. Saya hanya sering menyaksikan para hadirin tertawa tergelak seraya mendengarkan uraian pak Haji.

Sehabis ceramah seyogyanya acara langsung dilanjutkan dengan ratiban, yaitu melagukan kalimat puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah dengan diiringi tabuhan rebana. Namun demikian karena rombongan rebana ini berasal dari Jakarta yang harus dijemput yang pake macet segala, sehingga sesampainya di rumah bukan saja acara ceramah yang telah usai bahkan acara makan siangpun telah terlewat.

Namun demikian rombongan ratiban tetap bermain, walaupun yang menonton tinggal anak-anak yang tertarik dengan suara rebana, sedang hadirin yang inginnya kami hibur telah lebih dulu pulang sehabis makan siang tadi. Kemudian timbul ide agar setelah ratiban diadakan ceramah dengan mengundang rombongan pengajian ibu-ibu di kampung tersebut (konon katanya ini untuk menjaga perasaan ibu-ibu pengajian jangan sampai timbul iri, karena semula yang diundang hanya bapak-bapak). Singkat cerita, rombongan pengajian ibu-ibu baru bisa ceramah ba'da asar.

Begitulah, acara hari itu selesai pada jam 5 sore.

No comments: